Minggu, 17 Agustus 2014

Jalan 'kesuksesan Karier'


Apa Benar  Aku Tidak Memiliki Pilihan?????

Awalnya aku tidak pernah berfikir untuk menuangkan isi hatiku dalam sebuah tulisan. Iya..aku hanya berfikir bahwa apa yang ada dalam hati dan fikiran ku adalah sesuatu yang memang  sekedar melintas, kemudian pergi saat itu juga. Aku juga heran, kenapa setiap aku melihat sesuatu yang menurut ku menarik di hadapanku, otak dan hati ini entah mengapa langsung saling terkoneksi merangkai sebuah kata. Kamu tahu, itu seperti melihat sosok laki-laki tampan yang tiba-tiba muncul di hadapanmu dan seolah mengharuskan mu berkomentar  bahwa dia “tampan”, aku ingin mengenalnya dan seolah kamu akan menimbulkan suatu reaksi yang terkesan ‘bodoh dan konyol’. Dan mungkin kamu akan megatakan pada dirimu senndiri, bahwa apa saat itu kamu terlihat cantik atau tidak? Hmmmmm......atau ketika kamu melihat dia bersama kekasihnya, dan seketika itu reaksi kamu pun berubah. Kamu mengatakan “hmmm ternyata dia sudah ada yang punya”.
Terkadang  kamu sangat merasa bahagia, hanya dengan melihatnya. Walaupun kamu tak bisa memilikinya.  Memang aneh,, tapi itu mungkin yang dinamakan reaksi emosiaonal  yang disebut  jatuh cinta atau kagum atau mungkin hanya sekedar suka akan parasnya????? Yaahhh,,, semua orang punya persepsi yang berbeda-beda akan ha itu.  Saat kamu merasa sendiri, padahal ditengah keramaian, dan hanya duduk memperhatikan muda-mudi yang bolak-balik lewat di depan kamu. Mungkin otak kamu akan mulai berfikir dan membuat komentar dalam benakmu. Seperti hari ini, pasangan muda, bisa dibilang sangat muda yang terlihat berjalan bersama-sama dengan bahagianya. Kemudian muncul dalam hati ini rasa iri. Bukan apa, tapi aku bertanya pada diriku sendiri, mereka masih muda tapi bisa hidup bersama. Sebagian dari  mereka bahkan memilih untuk melepaskan impian mereka dan memilih untuk hidup dengan orang yang mereka cintai, tanpa ada rasa beban sedikitpun. Dan sebagian yang lain bisa menjadi pasangan tanpa harus melepas ‘tanggung jawab’ mereka, misalkan “kuliah”. Hmmmm..... melihat mereka saja, aku pikir dunia dan kehidupan mereka sangat mudah.
Tapi sekali  lagi, aku kembali  ke dunia ku, dan berhenti cemburu ataupun iri dengan kehidupan mereka. Aku kembali ke tempat yang memang seharusnya aku berada. Aku mungkin merasa tidak memiliki atau bahkan tidak berhak memiliki pilihan hidup seperti itu. Aku mungkin harus sadar dan terbangun dari mimpi-mimpi yang sesaat itu. Aku sadar, bahwa pilihan ku memang hanya dua, kebahagiaan orang-orang disekitar ku atau kebahagiaan ku sendiri?? Huuuuuuuh... dan sekali lagi aku harus menghela nafas dalam-dalam.

Tuhan..
Apa memang  benar seperti itu??????
Aku mungkin akan menjadi manusia yang sangat egois di dunia ini, yang hanya mengejar kebahagiaan dan kesenangan ku saja, tanpa peduli orang-orang dibelakang aku, orang tua ku, orang-orang yang menyayangiku, bahkan orang-orang yang sangat peduli ‘aku bisa menjadi’ sesuatu.
Atau mungkin aku akan tetap pada pilihan ku bahwa aku harus menunggu, aku harus menunaikan takdir yang memang dituliskan untuk ku,  bahwa aku harus mengutamakan yang memang adalah sebenarnya prioritas hidup ku, yakni membahagiakan mereka yang menyayangi ku, mereka yang selalu men-support aku, mereka yang selalu mendoakan untuk kesuksesan ku. Namun, konsekuensinya aku harus melepas semua keinginan ku, iyaa.... mengejar kebahagiaan ku sendiri. Aku harus fokus pada apa yang aku inginkan sejak awal, aku harus fokus pada jalan ini, jalan yang disebut dengan ‘kesuksesan karier’. Dimana aku harus melepas semua keinginan ku, keegoisan ku, kesenangan ku. Aku bahkan harus membuat dinding antara aku dan mereka yang ingin mengenal ku. Laki-laki yang mencoba untuk menerobos dinding pertahanan yang sedang aku coba untuk membuatnya lebih tinggi. Sehingga mereka tidak dapat masuk dan diam di ruang hati dan keinginan ku. Yang mereka menyebutnya cinta, aku mungkin harus kuat bahkan lebh kuat untuk itu. Aku harus lebih kuat melawan diri ku sendiri, melawan kehendak ku dan keinginan ku. Ini demi ‘‘mereka’.
Meski aku merasa ini tidak adil, mengapa aku tidak berhak untuk bahagia seperti mereka, seolah aku terpenjara dalam takdir ku sendiri. Seolah  Tuhan mengatakan bahawa ‘’untuk saat ini kamu tidak boleh memikirkan yang lain, hanya fokus pada takdir yang Aku tuliskan untuk mu, takdir yang mengharuskan mu untuk berhenti bermimpi tentang cinta, jatuh cinta atau keinginan memiliki  kekasih hati.’’ BERHENTI MENGHARAPKAN ITU !! ini seperti tamparan keras untuk ku, ini seolah menyadarkan ku, ketika aku mulai terbuai dan akan memasuki alam mimpi indah bersama dia yang ingin aku cintai. Terkadang aku menginginkan sesuatu yang instan, sesuatu yang cepat tanpa harus berusaha. Aku bermimpi, kenapa tidak ada pangeran yang datang padaku dan menyelamatkan hidup ku. Iya, cara ini mungkin akan menjadi solusi untuk hidupku. Ketika aku sudah merasa lelah dengan semua ini, ketika aku sudah merasa putus asa dan ingin berhenti. Sekali lagi aku mengahrapkan laki-laki seperti itu, tapi mungkin itu hanya ada dalam sebuah dongeng, dalam sebah drama televisi yang hanya merupakan fiktif  belaka, yang merupakan angan-angan  ku saja agar  terbebas dari semua beban dan tanggung jawab ini.
Tuhan..
Katakan padaku bahwa pa yang aku impikan dan angan kan ini adalah sesuatu yang sia-sia. Itu TIDAK  MUNGKIN terjadi  tanpa aku harus berusaha.
 Saat aku mulai menyerah....
Aku hanya mengingat satu hal yang tertulis dalam sebuah  Al-Kitab...
‘’Tuhan tidak mungkin memberikan cobaan untuk hambaNya, melebihi kemampuan mereka’’....





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Search Me

Blogger templates

Adele - Set Fire to the Rain

goyang ngebor